BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Di zaman modern seperti ini banyak remaja yang sudah terjerumus dengan budaya barat. Salah satunya adalah bahaya minuman keras, narkoba dan rokok. Maka latar belakang pemilihan karya tulis ini adalah agar masyarakat khususnya para remaja tahu bahaya-bahaya minuman keras, narkoba, dan rokok yang dapat merusak sistem kerja otak dan kesehatan tubuh. Banyak di antara remaja sekarang yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka kami dapat merumuskan permasalahan yaitu masalah utama remaja sekarang berawal dari pencarian jati diri. Mereka mengalami krisis identitas karena untuk dikelompokkan ke dalam kelompok anak-anak merasa sudah besar, namun kurang besar untuk dikelompokkan dalam kelompok dewasa. Hal ini merupakan masalah bagi setiap remaja di belahan dunia ini. Oleh karena pergaulan di masa remaja ini, maka remaja mempunyai kebutuhan sosialisasi yang seoptimal mungkin, serta dibutuhkan pengertian dan dukungan dari orang tua, teman, dan orang-orang di sekelilingnya dalam kerentanan di masa remaja.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian kami yang membahas tentang pergaulan bebas adalah untuk mengetahui penyebab para remaja terjerumus kedalam pergaulan bebas yang semakin meluas di Indonesia. Dengan dibuatnya karya tulis ini, kami mengharapkan agar masyarakat mengerti, lebih memperhatikan dan membimbing anak-anak ke jalan yang benar. Bila kebutuhan remaja kurang diperhatikan, maka remaja akan terjebak dalam perkembangan pribadi yang “lemah”, bahkan dapat dengan mudah terjerumus ke dalam pergaulan bebas.
1.4 Metode Penelitian
Kami disini menggunakan metode penelitian berdasarkan dari internet, dan pengetahuan-pengetahuan yang kami dapat dari buku, berita, koran, majalah dan pengamatan kami sendiri.
1.5 Kegunaan Penelitian
Karya tulis ini dibuat untuk mengurangi masyarakat khususnya para remaja tidak terjerumus ke pergaulan yang tidak sehat yang dapat merusak moral bangsa Indonesia. Para remaja harus hati-hati memilih teman untuk bergaul dan tahu bagaimana orang yang harus dijadikan teman atau tidak. Para remaja juga harus mengintrospeksi diri mereka masing-masing dan banyak mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa.
1.6 Sistematika Penelitian
Dalam karya tulis kami ini sistematika penelitiannya mencakup latar belakang yaitu tentang apa yang melatar belakangi para remaja melakukan pergaulan bebas, kami juga mengangkat permasalahan yang banyak di hadapi oleh para remaja saat ini. Kami membuat karya ilmiah ini bertujuan agar para remaja atau generasi penerus bangsa tidak terjerumus lebih dalam kedalam pergaulan bebas. Dengan berbagai metode-metode yang ada kami juaga dapat mengangkat masalah ini. Penelitian ini juga agar berguna bagi seluruh remaja di Indonesia agar mulai menjauhi kehidupan seperti itu.
BAB II
PEMBAHASAN
Di dalam era globalisasi saat ini banyak remaja yang sudah terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Pergaulan bebas sendiri berarti sudah tidak ada lagi kontrol antara diri sendiri dan keadaan di sekitarnya. Pergaulan bebas yang kami bahas disini adalah narkoba, minuman keras dan rokok.
Penyalahgunaan narkoba semakin luas di masyarakat kita sekarang ini, terutama semakin banyak para remaja yang sifatnya ingin tahu dan ingin coba-coba. Banyak alasan mengapa mereka terjerumus kedalam bahan terlarang dan berbahaya ini, tetapi tidak mampu melepaskan diri lagi. Alasannya mungkin hal ini sudah dianggap sebagai suatu gaya hidup masa kini, dibujuk orang lain, ingin lari dari masalah yang ada demi merasakan kenikmatan sesaat dan ketergantungan serta memang tidak ada keinginan untuk berhenti.
Menurut situs kespro dot info, terdapat jenis-jenis narkoba. Diantaranya terdapat 4 kelompok, yaitu Narkotika terutama opiat atau candu, Halusinogenik misalnya ganja atau mariyuana, Stimulan misalnya ekstasi dan shabu-shabu, Depresan misalnya obat penenang.
Masing-masing kelompok mempunyai pengaruh tersendiri terhadap tubuh dan jiwa penggunanya. Opiat, yang dapat menghasilkan heroin atau putauw menimbulkan perasaan seperti melayang dan perasaan enak atau senang luar biasa, yang disebut euforia. Tetapi ketergantungannya sangat tinggi dan dapat menyebabkan kematian. Mariyuana atau ganja, yang termasuk kelompok halusinogenik, mengakibatkan timbulnya halusinasi sehingga pengguna tampak senang berkhayal.
Bahan yang tergolong stimulan menimbulkan pengruh yang bersifat merangsang sistem syaraf pusat sehingga menimbulkan rangsangan secara fisik dan psikis. Ekstasi yang tergolong stimulan menyebabkan pengguna merasa terus bersemangat tinggi, selalu gembira, ingin bergerak terus, sampai tidak ingin tidur dan makan. Akibatnya dapat sampai menimbulkan kematian.
Sebaliknya bahan yang tergolong depresan menimbulkan pengaruh yang bersifat menenangkan. Depresan atau yang biasa disebut obat penenang, dibuat secara ilmiah di laboratorium. Berdasarkan indikasi yang benar, obat ini banyak digunakan sesuai dengan petunjuk dokter. Dengan obat ini, orang yang merasa gelisah atau cemas dapat menjadi tenang. Tetapi bila digunakan tidak sesuai dengan petunjuk dokter, apalagi digunakan dalam dosis yang berlebihan, justru dapat menimbulkan akibat buruk lainnya.
Akibat penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi akibat fisik dan psikis. Beberapa akibat fisik ialah kerusakan otak, gangguan hati, ginjal, paru-paru dan penularan HIV atau AIDS melalui penggunaan jarum suntik bergantian. Di Indonesia, beberapa tahun terakhir jumlah kasus HIV atau AIDS yang melalui penggunaan jarum suntik di kalangan pengguna narkotik meningkat tajam. Akibat lain juga timbul sebagai komplikasi cara penggunaan narkoba melalui suntikan, misalnya infeksi pembuluh darah dan penyumbatan pembuluh darah.
Akibat psikis yang mungkin terjadi adalah sikap yang apatis, euforia, emosi labil, depresi, kecurigaan yang tanpa dasar, kehilangan kontrol perilaku, sampai mengalami sakit jiwa.
Penggunaan narkoba dapat menimbulkan ketergantungan. Ketergantungan terhadap narkoba ternyata tidak mudah diatasi. Meski cukup banyak remaja yang berjuang untuk keluar dari ketergantungan narkoba tetapi mereka jatuh kembali. Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah meluncurkan program substitusi obat dengan menggunakan metadon. Diharapkan dengan pemberian metadon ini penggunaan narkoba suntikan dapat dikurangi atau dihentikan. Penggunaan narkoba suntikan sangat berisiko menularkan penyakit Hepatitis C dan HIV.
Setelah beban fisik pengguna narkoba suntikan dapat diatasi, maka masih ada beban psikologis dan sosial. Beban psikologis dan sosial ini kadang-kadang sangat berat, sehingga dapat menyebabkan remaja kembali menggunakan narkoba suntikan. Oleh karena itu, perlu diwujudkan lingkungan yang mendukung yaitu keluarga. Kesediaan keluarga untuk menerima remaja yang pernah menggunakan narkoba di tengah keluarga merupakan dukungan yang sangat berharga.
Bagi remaja yang telah menggunakan narkoba diperlukan layanan yang terpadu untuk membawa mereka kembali ke tengah masyarakat. Layanan tersebut memerlukan upaya jangka panjang,tetapi semua upaya itu patut kita kerjakan karena sebagian masa depan di Indonesia ada di tangan mereka.
Bahaya pergaulan bebas yang kedua adalah minuman keras, minuman keras adalah minuman beralkohol yang memabukkan dan haram. Hal itu sudah disepakati oleh semua pihak. Tetapi ada minuman yang sebelumnya dikenal sebagai minuman halal, karena ketidaktahuan proses produksi, bisa berubah menjadi haram tanpa disadari.
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Secara umum ada dua jenis tanaman yang sering dipakai, yaitu perasan buah (jus) dan biji-bijian meskipun kadang-kadang nira atau tebu juga dipakai untuk minuman beralkohol tradisional. Perasan buah yang paling banyak digunakan adalah barley, gandum, hope dan beras.
Dalam pembuatannya bahan-bahan tersebut kemudian di fermentasi. Fermentasi adalah proses pengolahan yang menggunakan peranan mikroorganisme (jasad renik), sehingga dihasilkan produk-produk yang di kehendaki. Jasad renik adalah makhluk hidup yang sangat kecil, sehingga mata biasa tidak mampu melihatnya. Ia hanya bisa dilihat hanya menggunakan mikroskop.
Lama proses fermentasi itu mempengaruhi jumlah alkohol yang dihasilkannya. Semakin lama proses fermentasi semakin tinggi kandungan alkoholnya. Dari perbedaan biji-bijian yang dipakai dan lamanya fermentasi ini akan menghasilkan jenis minuman keras yang berbeda-beda pula.
Setelah kita kenal khamir atau yeast yang berperan dalam pembuatan minuman keras ini, sebaiknya kita lebih berhati-hati. Rasulullah sendiri pernah memperingatkan hal ini dengan mengharamkan perasan anggur yang di simpan lebih dari 3 hari. Karena kalau sudah lebih dari 3 hari minuman yang tadinya halal itu telah berubah menjadi haram.
Bahaya pergaulan bebas yang ketiga adalah rokok. Meski semua orang tahu akan bahaya yang ditimbulkan akibat merokok, perilaku merokok tidak pernah surut dan tampaknya merupakan perilaku yang masih dapat di tolerir oleh masyarakat. Hampir setiap saat dapat disaksikan dan dijumpai orang yang sedang merokok.
Hal yang memprihatinkan adalah usia muda mulai merokok. Bila dahulu orang mulai berani merokok biasanya mulai SMP maka sekarang dapat dijumpai anak-anak SD kelas 5 sudah mulai banyak yang merokok secara diam-diam.
Kerugian yang ditimbulkan rokok sangat banyak bagi kesehatan. Dalam asap rokok terdapat 4000 zat kimia berbahaya untuk kesehatan, dua diantaranya adalah nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik yang dapat memicu terjadinya kanker. Orang yang merokok pada dasarnya akan merasa lebih tenang, daya pikir serasa lebih cemerlang, mampu menekan rasa lapar dan menimbulkan rangsangan rasa senang sekaligus keinginan untuk merokok lagi. Hal inilah yang menyebabkan perokok sangat sulit meninggalkan rokok, karena sudah ketergantungan pada nikotin.
Menurut Silvan Tomkins ada 4 tipe perilaku merokok berdasarkan Management of affect theory , yaitu :
1.Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif. Dengan merokok seseorang merasakan penambah rasa yang positif.
2. Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif. Banyak orang yang menggunakan rokok untuk mengurangi rasa bila ia marah, cemas, gelisah dan rokok dianggap sebagai penyelamat. Maka menggunakan rokok bila perasaan tidak enak terjadi, sehingga terhindar dari perasaan yang lebih tidak enak.
3. Perilaku merokok yang adiktif. Mereka yang sudah adiksi, akan menambah dosis rokok yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya berkurang.
4. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Mereka menggunakan rokok sama sekali bukan karena untuk mengendalikan perasaan mereka, tetapi karena benar-benar sudah menjadi kebiasaan rutin.
Salah satu temuan remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memprihatinkan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik. Remaja yang berasal dari keluarga konservatif yang menekankan nilai-nilai sosial dan agama dengan baik dengan tujuan jangka panjang.Perilaku merokok lebih banyak di dapati pada mereka yang tinggal dengan satu orang tua (single parent).
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya atau bahka teman-teman remaja yersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi perokok.
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti pada iklan tersebut.
Dalam upaya prevensi, motivasi untuk menghentikan perilaku merokok penting untuk dipertimbangkan dan dikembangkan. Dengan menumbuhkan motivasi dalam diri remaja berhenti atau tidak mencoba untuk merokok, akan membuat mereka mampu untuk tidak terpengaruh oleh godaan merokok yang datang dari teman, media massa atau kebiasaaan keluarga atau orang tua.
Suatu program kampanye anti merokok untuk para remaja dapat dijadikan contoh dalam melakukan upaya pencegahan agar remaja tidak merokok, dan membawa hasil yang menggembirakan. Kampanye anti merokok ini dilakukan dengan cara membuat berbagai poster, film dan diskusi-diskusi tentang berbagai aspek yang berhubungan dengan merokok. Diselenggarakan di sekolah-sekolah, televisi atau radio.
Agar remaja dapat memahami pesan-pesan tersebut maka dalam kampanye anti merokok perlu disertai dengan beberapa pelatihan, yaitu dengan keterampilan berkomunikasi, kemampuan untuk membuat keputusan sendiri, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan rasa cemas, dan kemampuan untuk menghadapi tekanan dari kelompok sebaya.
Dengan cara-cara diatas remaja akan diajak untuk dapat memiliki kemampuan dan kepercayaan diri dalam menolak berbagai godaan untuk merokok, baik yang datang dari media massa, teman maupun keluarga. Melarang, menghukum ataupun memaksa remaja untuk tidak merokok hanya akan memberikan dampak yang relatif singkat karena tidak didasari oleh oleh motivasi remaja tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa di zaman sekarang ini sudah banyak remaja yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Misalnya saja narkoba, minuman keras dan rokok. Penyalahgunaan narkoba saat ini semakin luas di masyarakat kita.Terutama remaja sekarang sifatnya ingin tahu dan suka mencoba-coba. Minuman keras juga tidak kalah maraknya dengan narkoba, tetapi ada minuman yang sebelumnya dikenal sebagai minuman halal, karena tidak ketahuan proses produksi bisa berubah menjadi haram tanpa disadari. Anak-anak remaja saat ini juga sangat terpengaruhi oleh bahaya rokok. Bahaya yang ditimbulkan oleh rokok sangat banyak bagi kesehatan, tetapi perilaku merokok tidak pernah surut dan tampaknya sudah di maklumi oleh masyarakat. Apalagi sekarang sudah sering kita jumpai anak kelas 5 SD sudah mulai berani merokok meskipun diam-diam.
3.2 Saran
Karena pergaulan remaja sangat mengkhawatirkan saat ini maka saran kami adalah dibutuhkan pengertian dan dukungan dari orang tua, guru dan teman-teman agar remaja tidak dengan mudah terjerumus ke dalam belenggu penyalahgunaan narkoba, minuman keras dan bahaya merokok.
DAFTAR PUSTAKA
1. www.e-psikologi.com
2. www.komunitasmayaberkaya.com
3. Informasi dari televisi, poster-poster, dan sekolah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar